Minumam berbahan dasar sagu aren yang disiram santan dan gula merah ini dikenal dengan nama es selendang mayang. Mungkin sekarang tidak banyak lagi atau sudah jarang orang yang menjualnya. Minuman ini sempat menghiang untuk beberapa lama, tetapi kemudian muncul kembali.
Minuman es Selendang Mayang ini menurut catatan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda di Betawi tempo doeloe. disajikan berwarna warni menyerupai selendang ini membuat makanan khas ini terlihat cantik dan manis, lembut dan segar terlebih jika diminum di cuaca panas terik.
Es selendang mayang awalnya bernama es selendang saja. Kemudian berubah menjadi es selendang mayang.Nama Mayang itu menggambarkan tata warna yang membuat es selendang mayang  tampak cantik dan indah, kombinasi warna putih, hijau dan merah. Sedangkan selendang menggambarkan tekstur kue lapis yang lebar dan lemah gemulai layaknya selendang. Dipotong berbentuk persegi agak tipis disajikan di mangkuk bersama es baru.
Nama selendang mayang ini terbilang unik yang konon tak lepas dari cerita rakyat putri Mayang Sari. Kisah rakyat yang diperkirakan muncul pada awal 1900-an dan sudah dikenal oleh masyarakat Betawi. Mayang  Sari adalah tokoh yang terkenal akan kecantikannya.
Minuman ini merupakan minuman padat energi yang disediakan dari tepung aren, gula merah dan santan kelapa. Banyak minuman-minuman tradisional lama yang merupakan sumber energi maupun minuman kekinian. Misalnya es buah pelangi yang bahan-bahannya terdiri dari alpokat, mangga, strawberi ditambah jelly dan biji selasih. Es buah Suka-Suka yang isiannya buah mangga, buah strawberi,buah Kiwi, buah anggut ditambah sirup melon, es buah naga nata decoco dengan warna merah segar, es timun serut nata decoco dan banyak lagi.
Kesemuanya itu menambah bahkan memperkaya khazanah kuliner Indonesia yang semakin lama semakin berkembang sesuai dengan kreativitas para pembuatnya yang semakin banyak diminati dan diburu para pencinta kuliner di tanah air.