“Persahabatan bukanlah ilusi berdecak kata, yang di tempel pada kertas putih dan tinta hitam tak bermakna.
Tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci di lapisi bara api inti sari, yang terukir di antara dua hati.
Di ukir dengan cairan hitam dan pati kayu berhiaskan tinta kasih sayang.
Dan suatu ketika, ikatan yang berhaluan ketulusan dan suci akan empati, akan terhapus bersama dengan tetesan darah dan nyawa pati adumerka”.
Saat ini aku berada di kelas X SMA, setiap hariku penuh dengan warna dan hiasan hati, karna setiap hariku jalani dengan dua sahabatku yaitu, andi, dan beni. Kita bertiga sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Mereka sangat solid dengan teman, contohnya, kami tidak pernah meninggalkan salah satu sahabat kami yang sedang mengalami kesulitan ataupun masalah, apapun masalahnya dan seberat apapun resikonya kami akan saling menghandle dan berjibaku agar masalah yang sedang di hadapi pun cepat selesai.
Suatu saat kami dengan berintikan air yang mengalir dari atas ke bawah dan warna atap yang pekat ke abu-abuan mengisyaratkan sebuah perjanjian yang akan kami lakukan, kami membuat sebuah surat perjanjian persahabatan di sebuah sobekan kertas lusuh yang di masukan ke dalam sebuah adonan kaca yang tertutup.
Kemudian surat tersebut kami kubur di bawah pohon beringin, yang nantinya akan kami buka pada saat kami telah lulus sekolah.
2 tahun kemudian....
“Hari yang kami bertiga tunggu-tunggu akhirnya tiba, kami bertiga lulus bersamaan dengan nilai yang menjadikan hati menggebu-gebu abstrak tak beraturan.