Kepada biru yang sudah lebam.
Pekat.
Hati menjadi bebatuan.
Masih setia tinggal.
Kembali menjadi dulu penuh dengan tunduk. Sesal.
Ia.
Untuk sesekali.
Ada harum semerbak yang tak lagi wangi.
Teruntuk bunga yang disimpan dan berantakan.
Kembali duri sesekali melirik dengan penuh hati-hati.
Menancap.
Dan terjadi lagi.
Tak peduli untukmu biru.
Sebab ada darah yang perlu didekap.
Penuh kasih.
Damai.
Tak peduli untukmu duri.
Wangi tuanmu tak lagi indah.
Berlalu segala pilu.
Memiliki asa setetes darah. Dijaga !
Bukan biru.
Apalagi bunga.
Ada hambar. Sebab dicium berkali kali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!