Mohon tunggu...
Allysa Salsabillah D.G
Allysa Salsabillah D.G Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember, jurusan Hubungan Internasional

Memiliki ketertarikan terhadap banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023

19 Maret 2023   23:14 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan salah satu organisasi yang ada di wilayah Asia Tenggara. Organisasi ini juga dikenal sebagai perhimpunan bangsa-bangsa di Kawasan Asia Tenggara. Anggota ASEAN memiliki 10 anggota yang terdiri dari negara Indonesia, Myanmar, Thailand Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mensejahterakan dan memajukan negara-negara anggota ASEAN. Organisasi ini juga dibentuk sebagai upaya mewujudkan suatu wilayah yang aman, damai, dan  di Asia Tenggara. Tak hanya itu, ASEAN juga mampu mewujudkan kolaborasi antar negara di wilayah Asia tenggara baik di sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan lainnya.

Indonesia kembali menjadi ketua ASEAN pada tahun 2023. Terpilihnya suatu negara anggota ASEAN terpilih menjadi ketua adalah berdasarkan urutan abjad nama negara anggota dan dirotasi setiap tahunnya. Ketentuan tersebut dimuat dalam pasal 31 Piagam ASEAN. 

Keketuaan ASEAN diserahkan oleh Kamboja kepada Indonesia pada 13 November 2022 saat Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 serta proses Handover Chairmanship dari Kamboja ke Indonesia. Pada saat itu, Presiden Joko Widodo juga menerima palu dari ketua ASEAN 2022 yaitu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai bentuk simbolis bahwa Indonesia sudah menjabat sebagai Ketua ASEAN 2023. Indonesia sendiri tidak hanya sekali menjabat sebagai ketua ASEAN, sebelumnya ia juga pernah memimpin ASEAN pada tahun 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Sebagai ketua ASEA 2023, tentunya Indonesia memiliki tugas yang harus dikerjakan. Sesuai ketentuan dari ASEAN, anggota ASEAN yang terpilih menjadi ketua memiliki beberapa tugas. Pertama harus memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan KTT terkait. Untuk tahun ini, KTT ASEAN ke-42 akan diadakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada Bulan Mei 2023 dan di Jakarta pada Bulan September 2023. 

Selain itu Indonesia juga wajib menjadi Dewan Koordinasi ASEAN. Ketua ASEAN juga harus mempromosikan dan meningkat kesejahteraan anggota ASEAN melaui kebijakan, koordinasi, kerja sama, maupun konsesus. Ketua ASEAN juga harus tanggap terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar Kawasan terutama yang dapat mempengaruhi ASEAN. Ketua harus memastikan benar terkait sentralitas AEAN dan menyediakan juga jasa-jasa dari isu-isu yang ada

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ASEAN akan tetap relevan dan menjadi salah satu unsur pertumbuhan ekonomi yang cukup penting di wilayah Asia Tenggara. Indonesia memilih "ASEAN Matters : Epicentrum of Growth" sebagai tema keketuaan ASEAN kali ini. Indonesia ingin menunjukkan bahwa ASEAN mampu berkontribusi dalam menjaga perdamaian, stabilitas, serta kesejahteraan Kawasan di Asia Tenggara maupun dunia. 

Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI menjelaskan bahwa tema ASEAN 2023 terdiri dari dua komponen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. ASEAN Matters menjelaskan bahwa Indonesia akan membuat ASEAN tetap relevan atau penting bagi masyarakat Indonesia. Bahkan juga penting bagi masyarakat ASEAN maupun di luar ASEAN. Sedangkan komponen kedua yaitu Epicentrum of Growth ingin menunjukkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baik di Kawasan maupun dunia.

Indonesia telah menetapkan 3 Pilar Priority Economic Deliverablees (PEDs) di KTT ASEAN Summit 2023 yakni :

a. Recover-Rebuilding 

ASEAN akan merencanakan pengeksplorasian Policy Mix yang terkalibrasi untuk memastikan memulihkan dan menumbuhkan ekonomi. Selain itu pengeksplorasian juga sebagai bentuk upaya menghadapi inflai dan volatilitas dari aliran modal.

b. Digital Economy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone