Bagaimana jika kamu mengalami kekalahan lalu dipermalukan oleh orang-orang? Mungkin rasa campur aduk antara kesal, sedih, dan marah memutari kepalamu setiap saat. Ketika kamu ingin mengambil kembali apa yang kau punya, ternyata telah dirampas oleh 'orang baru' yang lebih ganas darimu. Belum lagi ketika orang itu memiliki backing-an yang banyak dan penuh dukungan untuk menjatuhimu. Perlu diingat bahwa permainan fisik tidak hanya cukup, melainkan mental seseorang ketika bertarung kembali dengan orang yang sebelumnya mengalahkanmu. Mungkin semua ini dirasakan oleh tidak lain dari petarung asal Nigerian bernama Kamaru Usman.
Kamaru Usman diketahui telah menduduki kursi tahta kelas welterweight selama 1 tahun lebih, memiliki resume yang sangat baik dan mampu mempertahankan sabuk juara selama 5 kali bahkan ingin menyusuli rekor pertahanan sabuk juara dari petarung legenda UFC George Saint Pierre. Kala itu, Usman telah mengalahkan semuanya mulai dari Gilbert Burns hingga Jorge Masvidal. Tidak lupa rival abadinya Colby Covington yang telah menjadi musuh bebuyutan sudah dibungkam dua kali.Â
Setelah menyapu bersih lawan-lawan top 5 kelas welterweight, Usman kini dipertemukan kembali oleh Leon 'Rocky' Edwards pada pertarungan kedua mereka di UFC 278. Para penggemar mungkin sudah patutnya memprediksi Kamaru keluar sebagai pemenangnya, tetapi dengan kejutan besar Leon melayangkan head kick sempurna yang jatuh ke kepala Usman, membuatnya tertidur di atas kanvas. Usman tidak hanya kehilangan sabuk juara, tetapi juga menghapus rekor tidak pernah ter-takedown dan tidak terkalahkan.
Semenjak itulah, nama Leon Edwards menjadi naik pamor bahkan para penggemar tidak percaya apa yang telah mereka saksikan saat itu. Banyak sekali komentar yang dilayangkan pada kekalahan perdana Usman, salah satunya petarung terkemuka Stephen 'Wonderboy' Thompson berpesan bahwa kekalahan Usman sudah diprediksi melihat dari bagaimana Usman menghindar sebuah serangan.Â
Dia selalu menggerakan kepalanya daripada menutup/block serangan tersebut dengan tangan kosong. Alhasil Usman berhasil dikalahkan dengan satu tendangan tinggi. Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa Leon menang dengan beruntung. Tetapi mau dengan cara apapun, kekalahan dan kemenangan bisa diraih dengan segala cara.Â
Beberapa bulan kemudian setelah pertarungan tersebut, Leon dipertemukan kembali dengan Usman di UFC 286 pada pertandingan ketiga mereka. Acara ini sekaligus menjadi trilogy akhir dari pertarungan mereka, apabila Usman menang maka flow kompetisi kelas welterweight kembali seperti semula. Tetapi apabila Leon berhasil mempertahankan sabuknya, maka era baru kelas welterweight telah dimulai.Â