STRATEGI DAKWAH UST. HANAN ATTAKI MENGGUNAKAN MEDIA YOUTUBE DI ERA SOCIETY 5.0
(Akun Youtube Den Hijrah Official)
Oleh : Devi Risqi, Aisyah Lutfi, Aulia Mirliani, dan Zahrotus S.
Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
ABSTRACT
The era of society 5.0 is where human activities are assisted by technology which functions to facilitate various human jobs. This makes everyone must be able to master technology to be able to adjust to developments in the current era. Preachers who are commonly referred to as Da'i must be able to understand and adapt to the development of the current era. This also includes opportunities for a Da'i to spread his da'wah. Preaching on social media can make it easier for listeners to get information without being present in person. This study uses a qualitative method, where the method uses observation (observation), namely by observing several videos uploaded on the Den Hijrah Official YouTube account. Ust. Hanan Attaki when preaching used social media as a medium for preaching, such as YouTube. To attract mad`u Ust. Hanan Attaki uses the strategy of making videos interspersed with animation, such as in the video entitled "To Make Life More Clear and Directed".
Keywords:Era society, Dakwah media, Dakwah strategy
ABSTRAK
Era society 5.0 merupakan dimana kegitan manusia terbantu oleh teknologi yang berfungsi untuk memudahkan berbagai pekerjaan manusia. Hal ini membuat semua orang harus bisa menguasai teknologi untuk dapat menyesuaikan berkembangan di era sekarang ini. Termasuk para pendakwah yang biasa disebut dengan Da'i harus bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan perkembangan era sekarang. Hal ini juga termasuk peluang bagi seorang Da'i dalam menyebarkan dakwahnya.Berdakwah di media sosial dapat mempermudah pendengar medapatkan https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official tanpa hadir secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana metode menggunakan observasi (pengamatan), yaitu dengan cara mengamati beberapa video yang di upload di akun youtube Den Hijrah Official. Ust.Hanan Attaki pada saat berdakwah ia memanfaatkan media sosial sebagai media berdakwah, seperti youtube. Untuk mernarik pada mad`u Ust. Hanan Attaki menggunakan strategi pembuatan video diselingi animasi, seperti pada video yang berjudul "Agar Hidup Lebih Jelas dan Terarah".
Kata Kunci: Era society, Media dakwah, Strategi dakwah
PENDAHULUAN
Dakwah adalah mengajak atau menyeru kepada manusia kepada  manusia, pada jalan yang benar.Seiring dengan perkembangan zaman sekarang dakwah tidak hanya dilakukan melalui tatap muka langsung tetapi bisa dilakukan dengan media social. Dimana media sosial kini menjadi media berdakwah yang banyak digunakan oleh semua khalayak, seperti halnya dalam kegiatan belajar (menuntut ilmu), pekerja, juga termasuk seorang Dai. Dai dalam memanfaatkan media social sebisa mungkin menggunakannya dengan baik dan bijak. Sehingga khalayak dengan mudah mendapatkan kebaikan (dakwah) melalui media social. Berdakwah menggunakan media social dapat menjadi cara alternatif seorang dai untuk menyampaikan dakwahnya karena kebanyakan khalayak telah menggunakan internet. Dengan penggunaan teknologi internet tersebut khalayak dapat lebih mudah mengetahui dakwah yang disampaikan lewat teknologi internet.
Selain lebih mudah mengetahui, dengan adanya teknologi internet ini, mitra dakwah dapat mempercepat proses penyampaian dakwah kepada mitra dakwah. Pada era society 5.0 para dai harus bisa menyesuai kan perkembangan zaman yang ada. Para dai tidak boleh ketinggalan zaman, karena hal ini dapat menyebabkan dai kesulitan dalam penyampaian dakwah. Masyarakat sekarang cenderung menggunakan gadget yang menggunakan internet, sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menggunakan gadget.
Masyarakat dituntut untuk bisa menyesuaikan perubahan yang ada dengan cepat. Seorang dai harus bisa berdakwah di dunia maya dengan menyesuaikan tren yang sedang terjadi, hal ini agar dapat menarik minat konsumen untuk mendengarkan dakwah yang telah dibuat. Kegiatan berdakwah tidak hanya penyampaian dalam bentuk ceramah, tetapi dapat dikemas dengan berbagai macam format di media. Zaman sekarang ini siapapun, dimanapun dpat berdakwah, namun disisi itu seorang dai harus mempunyai bekal dan paham betul mengenai ajaran agama Islam. Hal ini agar tidak terjadi salah paham atau salah persepsi kita terhadap sesuatu yang disampaikan dai. Â
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini ditujukan untuk kalangan umum, terkhusus untuk para remaja yang biasa menggunakan medianya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian dengan cara observasi (pengamatan), pengumpulan data melalui wawancara, dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah akun youtube Den Hijrah Official, yang berjudul "Agar Hidup Lebih Jelas dan Terarah".
A. ERA SOCIETY Â
Society 5.0 merupakan suatu konsep yang dimana hampir semua khalayak telah menggunakan teknologi modern. Mulai dari kegiatan sehari-hari sampai kebutuhan manusia terpenuhi sehingga dengan mudah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Selain itu juga manusia bisa mendapatkan pengetahuan melalui google. Adanya peran google sekarang ini menjadi lebih efektif daripada seseorang mencari tahu pengetahuan dengan jarak yang jauh dan waktu yang panjang untuk bisa mengetahui. Selain melalui google juga banyak media sosial yang dapat ditemukan seperti YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok dan lain sebagainya.
Jauh pada masa dahulu dimana khalayak belum mengenal teknologi manusia masih susah untuk melakukan banyak hal. Seperti halnya mencari ilmu yang dimana dahulu dengan mengorbankan waktu, tenaga dan biaya. Namun beda halnya dengan zaman society 5.0 yang dengan mudah mendapatkan ilmu hanya bisa duduk dirumah saja. Teknologi seperti inilah yang sangat membantu masyarakat. Dengan teknologi  berbagai ilmu dapat diperoleh dengan ilmu, salah satunya yaitu ilmu agama. Apalagi banyak orang yang tiba-tiba menjadi Da'i dadakan, karena menjadi da'i bukanlah suatu hal yang sulit. Seseorang bisa menjadi da'i asalkan yang disampaikannya sesuai dengan syariat Islam yaitu bersumber dari Al-Qur'an dan hadits.
Hal ini agar dakwah seorang dai dapat diterima dan didengarkan dengan baik. Karena berdakwah dengan tatap muka langsung berbeda dengan dakwah melalui media sosial. Dalam dakwah melalui media sosial banyak ragam metode dan strategi seorang da'i dalam menyampaikan pesannya. Banyak konten yang beredar ditengah-tengah Masyarakat. Hal ini telah dibuktikan bahwa para da'i sekarang telah memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah. Biasanya da'i dalam berdakwah berupa video, live streaming dan juga tulisan dengan mengikuti trend pasar zaman sekarang. Agar konten yang dibuat dapat membuat daya tarik seorang mad'u. Konten-konten dakwah dimedia sosial yang tersebar luas menjadikan seseorang dengan mudah untuk mencarinya. Namun hal tersebut menyebabkan seseorang mudah juga untuk mengshare video-video dakwah tersebut. Padahal belum tentu apa yang disampaikan seorang dai benar atau tidak.Maka carilah da'i yang baik untuk patut diteladani.
Manfaat adanya media sosial untuk berdakwah ada beberapa hal yaitu memudahkan orang lain mendapatkan nasehat serta ilmu agama dan dapat dengan mudah seorang dai menyampaikan pesannya. Sehingga mengaji tidak hanya bisa dilakukan dimajelis atau musola tempat pengajian tetapi bisa dilakukan cukup dirumah saja dengan menggunakan teknologi modern saat ini. Kemudian sebagai pemecah masalah yang dihadapi ditengah-tengah Masyarakat, maka seorang da'i yang diinginkan oleh khalayak bisa memberikan solusi suatu masalah seperti halnya zakat, harta waris dan lainnya. Bagi seorang da'i juga bermanfaat bagi akunnya sehingga menjadi lebih banyak pengikut followersnya. Selanjutnya bagi orang lain terutama kaum usia lanjut bisa mendengarkan dakwah melalui media sosial menjadikan mereka tidak gaptek atau gagal teknologi untuk hal yang positif.
B. MEDIA DAKWAH
Di era society, khususnya saat perkembangan IPTEK yang pesat dalam dunia dakwah memiliki masalah yang cuckup besar. Disisi lain, perkembangan IPTEK juga memberikan manfaat untuk kemajuan dakwah islam. Hal ini menjadi peluang para da'i untuk menyampaikan pesannya menggunakan teknologi internet sebagai sarana perantara dakwah. Media dakwah memiliki dampak yang begitu besar terhadap proses kegiatan dakwah yang dilakukan da'i untuk madh'u.
Seiring dengan perkembangan media komunikasi, media dakwah pun mengalami perkembangan yang signifikan. Media dakwah terbagi menjadi dua kategori, yaitu media cetak (koran, majalah, dll) dan media eletronik (internet, radio, televisi). Media dakwah digunakan sebagai alat untuk tercapainya sebuah tujuan dakwah. Tak hanya sebagai alat perantara, media dakwah juga berperan dalam pelaksaan dakwah.
Meski terdapat begitu banyak media dakwah, tidak ada media yang sempurna. Tiap media memiliki kelebihan dan kekurangan, kekurangan media satu maka akan disempurnakan dengan media lainnya. Semakin mahir da'i menguasai penggunaan media dalam melakukan dakwah, akan semakin mengarah pada kesuksesan dan keberhasilan dalam proses berdakwah. Oleh karena itu dalam pemilihan media dakwah harus selalu dikondisikan dengan madh'u karena tidak semua media dakwah dapat digunakan dalam segala situasi dan kondisi.
Secara sederhana, dakwah adalah komunikasi dari da'i kepada mad'u melalui penyampaian pesan-pesan dakwah. Setiap kegiatan dakwah merupakan kegiatan komunikasi, tetapi tidak semua kegiatan komunikasi disebut dakwah. Karena tujuan dakwah adalah sesuatu yang mulia yang harus dicapai berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Dakwah merupakan aktivitas yang lebih mulia dari komunikasi.
Dalam hal ini, komunikasi tidak mengharuskan berisi https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official atau memberikan pesan tetapi juga meyakinkan. Sama halnya dengan tujuan dakwah agar mad'u bersikap dan bertindak sesuai dengan keinginan da'i (bukan apa yang diinginkan da'i secara pribadi, melainkan sesuatu yang ada dalam al-qur'an dan sunnah). Dakwah juga harus meyakinkan agar mad'u melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh da'i. Tujuan komunikasi dengan tujuan dakwah memiliki kesamaan yaitu mad'u bersikap dan bertindak sesuai dengan keinginan da'i.
Berikut beberapa media dakwah :
Media cetak
Media cetak adalah media cetak yang digunakan untuk menyiarkan atau menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat sebagai sasaran dakwah. Media cetak dapat dikategorikan sebagai berikut : majalah, buku, buletin, koran, pamflet, stiker majalah, brosur, dll. Meskipun dalam bentuk tulisan (gambar) media cetak ini memiliki pengaruh besar dalam dakwah.
Buku
Buku merupakan sebuah media cetak yang memiliki pengaruh dan manfaat besar dalam dakwah. Media dakwah satu ini menjadi salah satu media yang sering digunakan para ulama klasik dalam menyampaikan pesan dan nasihat terdahulu.
Majalah
Majalah adalah sebuah media cetak yang berisikan promosi bergambar yang berskala penerbitannya baik berupa artikel, atau berita. Majalah termasuk media sederhana dalam pengelompokkannya, dapat dikelola dengan mudah, dan tidak memerlukan banyak modal. Meskipun majalah memiliki karakteristik tersendiri, majalah tetap dapat berfungsi sebagai media dakwah dengan memasukkan kajian dakwah dalam kontennya (majalah umum). Jika majalah tersebut adalah majalah religi, maka dapat digunakan sebagai majalah dakwah. Ketika berdakwah melalui media ceta berupa majalah, maka seorang da'i dapat menggunakannya dengan menulis kolom yang berkaitan dengan dakwah Islam.
Bulletin
Buletin adalah media cetak berupa brosur atau majalah yang berisi pesan singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara berkala oleh suatu organisasi atau lembaga dan ditujukan untuk kelompok profesi tertentu. Arti lainnya dari buletin adalah pengumuman singkat kepada publik, biasanya diterbitkan oleh sumber yang paling dapat dipercaya. Lebih khusus lagi, buletin adalah pesan singkat yang ditujukan untuk publikasi atau siaran langsung. Selain pesan singkat, buletin berisi gambar atau ilustrasi yang mendukung dan menggunakan bahasa resmi atau formal.
Pamflet
Pamflet adalah media cetak yang biasanya untuk mempromosikan suatu produk atau acara. Pamflet religi dibuat sedemikian rupa untuk menarik madh'u agar mengikuti kajian dakwah yang diselenggarakan. Dengan adanya pamflet, sebuah acara kajian dakwah akan tersebar dengan cepat dan luas sehingga dapat menjangkau semua kalangan.
Media elektronik
Media elektronik adalam media komunikasi dengan menggunakan energi electron untuk mengakses https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official atau berita. Media elektronik dapat berupa : televisi, radio, intrnet, gadget. Media elektronik memiliki pengaruh yang sangat besar dalam keberhasilan dakwah. Karaena dengan menggunakakn media elektronik pesan yang diberikan oleh da'i dapat tersampaikan dengan baik dan menyeluruh kepada madh'u.
Televisi
Televisi adalah media elektron yang menampilkan audio dan visual. Media elektron televisi menayangkan berbagai acara, dari yang hiburan, berita dan ceramah. Dalam dakwah, media ini sangat cocok digunakan untuk mempermudah madh'u mengikuti kajian dakwah tanpa harus menghadiri acara tersebut.
Radio
Radio merupakan media elektron yang dapat dinikmati hanya audionya saja. Para madh'u tidak dapat memandang siapa dibalik layar, dan bagaimana suasana pengajian tersebut. Dakwah radio ini dinilai cukup efektif pada masanya, dan seiring perkembangan IPTEK radio mulai ditinggalkan oleh menikmatnya dan beralih dengan media internet (gadget).
Internet
Media internet adalah media yang memiliki unsur jejaring sosial media. Saat ini, internet dikemas dalam gadget untuk memudahkan pengguna. Tak mengenal usia, pengguna gadget pun telah menyeluruh dipenjuru dunia. Dalam gadget, menyediakan berbagai media sosial yang kekinian, yaitu intagram, youtube, twitter, facebook dll. Media sosial ini juga banyak digunakan para da'i untuk berdakwah. Dengan menggunakan gadget madh'u dapat menyaksikan kajian dakwah dimanapun dan kapanpun dengan tema diinginkannya.
Media dakwah yang dapat digunakan secara efektif untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pencapaian cita-cita dakwah, yaitu; "Kami mengajak manusia untuk berbuat baik dengan menyeru mereka berbuat baik (al-amr bilma'ruf) dan menjauhi kejahatan (al-nahyu 'anil-mungkar) guna mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Media dakwah merupakan factor penunjang keberhasilan dakwah. Oleh karena itu, materi khotbah yang disampaikan harus disesuaikan dengan media yang digunakan. Dakwah yang disalurkan melalui media lebih mudah dipengaruhi oleh mad'u. Di sinilah letak pentingnya sarana bagi mubaligh dalam menyampaikan materi dakwah kepada mad'u.
Media dakwah yang digunakan oleh Ust. Hanan Attaki, menggunakan media internet. Media ini adalah media yang hampir digunakan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Oleh karena itu, Ust. Hanan Attaki memanfaatkan akun youtubenya untuk berdakwah, agar dakwah bisa menyebar dengan cepat dan dikenal oleh banyak orang. Internet merupakan media yang dapat menyebarkan https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official secara cepat.
C. STRATEGI BERDAKWAH
Strategi adalah suatu upaya mengarahkan yang dilakukan oleh dai kepada mitra dakwah, agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan maksimal. Agar kegiatan dakwah bisa diterima baik oleh mitra dakwah, seorang dai harus memiliki sebuah strategi dalam berdakwah. Strategi ini dapat mencapai keberhasilan dai dalam berdakwah. Salah satu strategi penyampaian dakwah, sebagaimana di sampaikan oleh seorang mahasiswa KPI bahwa:
"Menurut saya ketika berdakwah mungkin menggunakan strategi, berdakwah dengan hal-hal yang menarik, seperti menyelingi dakwah dengan bergurau, karena kalau serius terus nanti mitra dakwah akan mudah merasa bosan"
Strategi yang sama juga disampaikan oleh mahasiswi KPI yang menjelaskan bahwa :
"Menurut saya mbak, menggunakan strategi Mauidhoh Hasanah lebih efektif sepertinya, karena dengan strategi ini kita dapat menyampaikan dakwah melalui nasehat-nasehat atau dengan memengaruhi mitra dakwah agar mitra dakwah dapat menerimanya".
Ust. Hanan Attaki sendiri merupakan seorang da`i yang menggunakan metode ceramah dengan memanfaatkan medaia sosial salah satunya, yaitu youtube. Menurutnya di era society 5.0 pengguna internet rata-rata adalah remaja maka ia menyampaikan materi dakwahnya pula, tentang keseharian dan gaya anak muda di era ini. Ust. Hanan Attaki mulai dikenal dan popular di kalangan remaja berkat ceramah yang ia sampaikan mudah dimengerti dan pakaian yang ia gunakankan, layaknya anak remaja jaman sekarang. Materi ceramah yang ia sampaikan pula berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang kerap dirasakan oleh hampir semua orang. Penggunaan teknologi internet sekarang semakin banyak digunakan, terkhusus di Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh Ust,. Hanan Attaki untuk berdakwah menggunakan teknologi internet, dengan adanya internet ini dai tidak perlu berdakwah dengan cara mendatangi secara langsung ke tempat berdakwah, sekarang dakwah dapat dilakukan dimana saja, di rumah misalnya.
Pada era society 5.0 ini para dai bisa mengabadikan moment berdakwahnya melalui media sosial yang ada. Dengan diabadikanya moment tersebut masyarakata bisa menonton atau menayangkan ulang video tersebut memalui media sosial, terkhusus adalah youtube. Masyarakat harus menyesuaikan perubahan yang ada. Teknologi ini memberikan kemudahan kepada kita semua dalam mengakses https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official, termasuk mengakses https://www.kompasiana.com//auliamirlianisafitri1079/63fe8614062a5840357134c4/strategi-dakwah-ust-hanan-attaki-menggunakan-media-youtube-di-era-5-0-akun-youtube-den-hijrah-official terkait dengan berdakwah. Seorang dai bisa membuat konten-konten dakwah yang menarik dengan menggunakan animasi dakwah, serta menyelingi hal-hal yang lucu agar dapat menarik minat daripada mitra dakwah. Tema yang biasanya di sampaikan oleh Ust. Hanan Attaki adalah rezeki, kesabaran, jodoh dan lain-lain.
Â
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pada zaman society 5.0 seorang dai dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreativitas dalam berdakwah melalui media sosial. Dalam berdakwah di media sosial dengan berbagai strategi dan rintangan seorang dai juga mampu menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh Masyarakat. Konten dakwah yang diberikan oleh da'i dimedia sosial dengan berbagai macam, yaitu video, live streaming maupun tulisan yang akan diupload melalui aplikasi zaman sekarang ini. Aplikasi sering digunakan oleh khalayak yaitu aplikasi YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, tiktok dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, A. (2018). Media Dakwah. Al-Munzir, 9(2), 192-210.
Asdar, M. (2020). Strategi Dakwah Di Era New Normal.
Baidowi, A., & Salehudin, M. (2021). Strategi dakwah di era new normal. Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies, 2(1), 58-74.
Farihah, I. (2013). Media dakwah pop. AT-TABSYIR; Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 1(2), 25-45.
Ghazali, Z. (2019). Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media dakwah dalam masyarakat virtual.
Mardiana, R. (2020). Daya Tarik Media Digital Sebagai Media Dakwah Untuk Generasi Milenial. KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah, 10(02), 148-158.
Mazaya, V. (2022). Smart Dakwah di Era Society 5.0; Da'i Virtual dalam New Media. IQTIDA: Journal of Da'wah and Communication, 2(01), 32-46.
Mohamad Syafri, GENERASI Z: INSTAGRAM DAN DA'I, Al-mishbah, Vol.15 No.2, Juli-Desember 2019.
Nurdin, Suarin. 2018 Media Sebagai Sarana Komunikasi Dalam Berdakwah Ta'dib : Vol.16, No. 2
Ritzer, G. (2008). The McDonaldization of society 5. Pine Forge Press.
Rosyidah, A. (2022). Tantangan dan Strategi Dai Muda dalam  Berdakwah di Era Digital. STIQ Wali Songo Situbondo, hal (4-5).
Wibowo, A. (2019). Penggunaan media sosial sebagai trend media dakwah pendidikan islam di era digital. Jurnal Islam Nusantara, 3(2), 339-356.