Cate Blanchett, pemeran Lydia Tar, menunjukkan totalitasnya selama pembuatan film. Blanchett mempelajari beragam instrumen, bahasa Jerman, serta teknik menjadi konduktor. Film ini menampilkan orkestra Dresden sungguhan! Para pemain musik memainkan instrumen sesuai arahan Blanchett yang menjadi konduktor.
Kumpulan resensi film beserta fakta unik dan menarik, menegaskan bahwa film Tar layak ditonton. Sayangnya, belum ada kabar tentang jadwal tayang di bioskop Indonesia. Semoga kita bisa segera dapat kabar baiknya, ya!
Tar bukan film yang diangkat dari kisah nyata, melainkan film fiksi yang menggambarkan sosok Lydia Tar, salah seorang komposer sekaligus konduktor terbesar asal Jerman. Perempuan 'powerfu'l ini memimpin orkestra terhebat dunia dan alur cerita film fokus pada kehidupan konduktor yang menyalahgunakan kekuasaan.
Tar adalah seorang perempuan yang memperoleh kewenangan yang besar sebagai pemimpin orkestra terhebat di dunia. Namun setelah berjuang keras untuk meraih pencapaian besar, ia menyalahgunakan kewenangan itu.Â
Blanchett mengatakan "Banyak sekali pertanyaan rumit yang diajukan lewat film ini, tapi saya pikir pada intinya adalah kisahnya menyoroti tentang sifat kekuasaan yang merusak mentalitas seseorang dan melukiskan apa yang terjadi pada saat orang memiliki kewenangan dan sulit untuk melepaskannya."
Dengam bakat yang luar biasa dalam dunia musik klasik, Tr menjelma menjadi konduktor perempuan pertama yang memimpin orkestra besar dan terkemuka di Jerman.
Korupsi kekuasaan, pelecehan seksual, dan budaya boikot menjadi inti dari film baru ini. Dibalik kemegahan orkestra yang dimainkan dengan ciamik dan sangat cemerlang, tersimpan sisi gelap sang konduktor. Film ini sangat layak untuk ditunggu pemutarannya di Indonesia!