Kepemimpinan dan Kekuasaan Politik Dalam Perilaku Organisasi
Pengertian kepemimpinan menurut George R. Terry (1972:458) adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998:13) kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.Â
Jadi kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu yang ditetapkan.Â
Seseorang bisa memperoleh peran pemimpin hanya karena posisinya dalam organisasi tersebut. Namun tidak semua pimpinan adalah manajer, demikian pula sebaliknya, tidak semua manajer adalah pemimpin. Hanya karena suatu organisasi memberikan hal-hak formal kepada manajernya, bukan jaminan bahwa mereka mampu memimpin dengan efektif.
Selanjutnya teori-teori kepemimpinan (leadership) diantaranya : teori sifat, teori perilaku, dan teori sumber daya kognitif. Sedangkan gaya kepemimpinan meliputi : gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan birokrasi, gaya kepemimpinan partisipasif, gaya kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan karismatik, gaya kepemimpinan situasional.
Kemudian apa saja fungsi kepemimpinan, diantaranya : pemimpin sebagai eksekutif (executive leader), pemimpin sebagai penengah, pemimpinan sebagai penganjur, pemimpin sebagai ahli, pemimpin diskusi.
Dalam kepemimpinan terhadap 2 hambatan yaitu : yang bersumber dari faktor internal dan faktor eksternal.Â
Selanjutnya kekuasaan memiliki definisi (sebagaimana yang dikemukakan para ahli) diantaranya menurut Russel (1983) kekuasaan adalah konsep dasar dalam ilmu sosial, kekuasaan penting dalam kehidupan organisasi dan kekuasaan dalam organisasi terikat dengan status seseorang.Â
Sedang menurut Riker (1964) beliau berpendapat bahwa perbedaan dalam kekuasaan benar-benar didasarkan pada perbedaan kausalitas (sebab akibat), kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, sedangkan alasannya adalah penggunaan pengaruh yang sebenarnya.