Baru-baru ini publik digemparkan oleh pembunuhan terhadap satu keluarga di bekasi yang dilakukan kelompok yang mengaku dapat menggandakan uang. Kasus ini didasari karena adanya kepercayaan terhadap hal-hal gaib. Menggandakan uang dengan cara gaib merupakan hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, tetapi sebagian orang percaya bahwa hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang menguasai ilmu supranatural.
Wowon yang merupakan pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini dianggap mempunyai ilmu yang dapat menggandakan uang. Keyakinan akan hal-hal gaib membuat seseorang mau melakukan apa saja demi tujuannya tercapai. Hal ini terbukti dalam penjelasan Wowon saat diinterogasi terkait kematian salah satu korbannya, ia menjelaskan bahwa salah satu korbanya adalah seorang Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di Arab Saudi bernama Siti. Siti percaya bahwa Wowon dapat menggandakan uangnya, sehingga ketika bekerja di Arab Saudi Siti selalu mengirimkan uangnya kepada Wowon untuk dilipat-gandakan. Akan tetapi bukannya dilipat-gandakan uang itu malah dipakai oleh Wowon.
Ketika Siti pulang dari Arab Saudi dan menemui Wowon untuk menagih uang yang dikirimkannya, Wowon berdalih bahwa Siti harus mengambil uang itu ke suatu tempat. Siti yang percaya terhadap Wowon kemudian pergi dengan menggunakan kapal laut, saat diperjalanan Wowon menelfon Siti dan menyuruhnya untuk melompat dari kapal untuk mendapatkan uangnya itu, tanpa pikir panjang Siti pun melompat dari kapal. Siti kemudian ditemukan tak bernyawa.
Kepercayaan Siti terhadap hal-hal gaib membuatnya tak mampu berpikir panjang, ia mengikuti segala perintah yang diberikan Wowon. Jika dilihat dari sudut pandang yang rasional, peristiwa ini jelas tidak masuk akal, tetapi peristiwa ini benar-benar terjadi dan nyata. Logika mistika masih terus digunakan masyarakat untuk setiap penyelesaian masalah.
Menurut Tan Malaka, logika mistika adalah cara berpikir yang menganggap bahwa penyebab segala sesuatu adalah hal-hal gaib atau roh. Cara berpikir seperti ini membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak maju. Logika mistika masih menjadi cara berpikir untuk penyelesaian masalah, apalagi terkait masalah ekonomi.
Peristiwa seperti Siti yang mempercayai hal-hal gaib ini masih dapat kita temui di kehidupan sehari-hari. Banyak orang-orang yang memanfaatkan kebodohan dari orang-orang yang percaya akan hal-hal mistis. Orang akan mudah percaya terhadap hal-hal gaib karena dianggap tidak bisa dijawab dengan logika sehingga apa saja yang dikatakan oleh orang yang dapat dipercaya terkait hal-hal gaib harus diterima tanpa dipertanyakan logikanya. Kesalahan berpikir seperti ini kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan. Orang yang dianggap "Pintar" seperti Wowon ini memanfaatkan kepercayaan para orang yang percaya terhadapnya untuk meraup keuntungan. Wowon sendiri mengakui bahwa dirinya hanya menipu orang-orang dan tidak mempunyai kekuatan supranatural apapun.
Faktor ekonomi menjadi penyebab korban dan pelaku terjerumus dalam peristiwa ini. Korban menginginkan uangnya berlipat-ganda secara instan agar semua kebutuhan ekonominya dapat terpenuhi. Korban berpikir bahwa hal-hal gaib atau mistis dapat membantu untuk menyelesaikan masalah ekonominya sehingga kemudian ia percaya terhadap pelaku. Pelaku yang juga terhimpit secara ekonomi kemudian memanfaatkan kepercayaan yang diperolehnya untuk menipu korban.
Seolah segala hal dapat diselesaikan dengan jalur mistis membuat masyarakat terus-terusan mempercayai hal seperti ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak membuat masyarakat dengan mudah meninggalkan kepercayaannya terkait hal-hal mistis. Oleh sebab itu, perlu peninjauan yang serius dari seluruh lapisan masyarakat untuk merubah pola pikir seperti itu.