Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Manuver PKB After Prabowo-Ganjar: Bukti Cak Imin Kepanasan dan Merasa Paling Kuat

14 Maret 2023   12:00 Diperbarui: 14 Maret 2023   12:00 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar dan Gus Ali Masykur Sidoarjo (Foto by Antara/Melalusa Susthira Khalida)

Melihat berita PKB dan Cak Imin memang tiada habis dengan kegiatan safari. Barusan saja Cak Imin mengunjungi seorang Ulama kawakan yaitu Gus Ali di Sidoarjo sembari hadir dalam hajatan keluarganya. Ramai sekali orang-orang PKB yang hadir didalamnya namanya juga Kyai ini memang sosok lama di Nahdlatul Ulama serta menjadi pemrakarsa PKB di Jawa Timur makanya anak-anak beliau pun dikenal sebagai tokoh PKB di Jawa Timur. 

Menariknya, kunjungan Cak Imin ke Gus Ali kebetulan bersamaan dengan Prabowo Subianto selaku Ketum Partai Gerindra yang memang sudah menyatakan diri sebagai Calon Presiden di 2024 dimana terjadi disela-sela kunjungannya sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia di Surabaya. 

Suatu kebetulan memang sama halnya dengan Cak Imin dimana Cak Imin sendiri sebagai Wakil Ketua DPR baru saja ingin terbang ke Jakarta via Sidoarjo setelah kunker reses sebagai Anggota DPR di Dapil Jatim (Jombang dst) ketemu di momen hajatan, namun memang berlangsung intens serta Gus Ali cuma mendoakan kepada para Negarawan semoga sukses. Eh, PKB malah seolah mempertegas dimana mumpung momentum ini berlangsung setelah kunker Prabowo bersama Ganjar. 

Gus Ali diberitakan menegaskan bahwa dia berharap pada Prabowo-Muhaimin sebagai harapan untuk 2024, yaitu berasal dari akar rumput santri dan patriot untuk maju. Ibarat Gus Ali mengundang mereka sekaligus comblangin toh keduanya sudah memutuskan untuk berkoalisi, apa salahnya? 

Sekaligus di momen itu, elite PKB menegaskan bahwa pembicaraan soal ini masih intens dimana soal Cawapres harus persetujuan Cak Imin juga dalam kaitan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, boleh Partai lain ngikut tapi sejauh ini baru Prabowo bersama Cak Imin yang diinisiasi. Antitesis dengan apa yang dibicarakan oleh Hashim Djojohadikusumo sehari sebelum momen ini, dimana ketika Hashim melakukan pertemuan bersama para Joman yang bertransformasi menjadi Prabowo Mania 08. 

Hashim sambut baik Ganjar jadi Cawapres bahkan perihal urusan dengan PKB dia tak ambil pusing karena semua dinamika masih cair sehingga duet dengan Muhaimin tidak semata mutlak, apalagi ini berupa suara akar rumput yang menginginkan bahwa kepemimpinan harus dibarengi dengan kekuatan yang mana Hashim menilai Ganjar potensial karena punya kapabilitas cocok dengan sosok Prabowo sebagai seorang pemimpin nya yang malang melintang 15 tahun di politik bahkan dikenal seantero dunia.

Seolah mengisyaratkan bahwa sebenarnya terlihat bahwa PKB sedang berkalkulasi dalam narasi yang selalu disampaikan terkait dengan sang Ketum. Agak pelik dan rumit hanya saja antara sadar atau tidak yang terjadi sebenarnya ialah Cak Imin sendiri masih belum yakin namun menutupi diri bahwa PKB sendiri merupakan partai yang besar dimana diibaratkan dia tidak mau malu lah menyinggung soal Golkar dimana Airlangga menjadi Capres tapi dalam sekoalisi semua pembicaraan baik PPP maupun PAN justru lari dari 'orang dalam' koalisi bahkan ngambil dari koalisi lain semisal di PPP antara Ganjar dengan Sandi atau di PAN antara Ganjar dengan Erick. PKB merupakan partai Islam Moderat warisan Gusdur (sekaligus sang Ketum mengkhianati Gusdur) juga tidak mau tertinggal dan ingin ambil bagian dengan main aman. Harus ada representasi dari Partai ini yang berhasil setidaknya jika target papan 1 tidak tercapai ya pastinya papan 2. Namun apakah relevan? Kalau kita tahu survey jangankan Capres, Cawapres terkuat sekalipun 3 besarnya tidak jauh dari nama Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, atau Erick Thohir dan dibawahnya itu kalau sosok NU paling seperti Khofifah Indar Parawansa sebagai representasi wanita. 

Jadi seolah merasa kasihan dengan safari yang dilaksanakan oleh PKB beberapa waktu terakhir, apa mungkin ini hanya gimik supaya ada basis suara baru atau memperkuat basis suara yang relevan ya untuk PKB yang akan datang? 

Benar, momentum 'Budal Gus' alias Silaturahmi sekaligus deklarasi Mandat kepada Cak Imin untuk siap di kontestasi Pilpres, syukur-syukur jadi Presiden kalau tidak Cawapres dengan para hadirin yang menyiapkan aspirasi akar rumputnya dengan segala bidang relevan yang perlu diatasi. Memang dominan di Jawa yang mana Pulau ini adalah kunci kemenangan, mungkin untuk luar Jawa sedang dijadwalkan. 

Hanya saja kalau saya lihat lintas elemen masyarakat juga mulai dari Kepala Daerah (kader PKB sebenarnya), kemudian Kepala Desa, lalu Petani, Seniman, Golongan Minoritas (kalau tak salah dari Tionghoa), Santri, Mahasiswa dan juga Ulama dalam segmentasi masing-masing diwadahi dalam 'Budal Gus' ini yang endingnya seperti deklarasi cara halus bukan sekedar membentuk wadah Relawan seperti Capres Capres lain dengan kata 'Sahabat', 'Barisan', 'Garda' atau 'Jaringan' namun dengan cara halus apalagi Cak Imin sendiri Wakil Ketua DPR jadi seakan seperti reses namun sudah meluas seperti Nasional yang ujungnya adalah 'Mandat yang diberi'. Lantas boleh juga manuver beliau demi mengamankan kontestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone