Sudah 100 tahun lamanya, ayam jantan mengemban tugas untuk membangunkan seluruh hewan dalam hutan setiap pagi.
Dengan kokokannya yang keras, tidak ada satu pun penghuni hutan yang tidak terbangun olehnya. Mereka pun dapat melakukan aktivitasnya dari pagi dengan lancar.
Pagi itu, tidak seperti biasanya. Ayam jantan tidak berkokok pada pagi itu. Penduduk hutan pun bangun kesiangan pada hari itu.
Singa, si raja hutan memerintahkan kelinci untuk berkunjung ke rumah ayam jatan. Setelah mendatangi rumahnya, ayam jantan ternyata sedang sakit parah dan kondisinya kritis.
Berita itu akhirnya terdengar ke seluruh penjuru hutan. Ayam jantan pun akhirnya dirawat oleh tim hewan medis.
Sembari menunggu kabar kesehatan ayam jantan, singa mengumpulkan seluruh hewan hutan untuk membicarakan pengganti ayam jantan.
Banyak dari mereka yang mengusulkan diri menggantikan ayam jantan dan tidak sedikit pula yang keberatan.
Seperti kerbau dan kambing tidak bersedia karena mereka harus mengurus anak-anak mereka yang masih kecil.
Dari hewan-hewan yang bersedia ada burung merpati yang mencalonkan diri.
Dengan kemampuannya yang dapat terbang tinggi, ia akan berkicau untuk membangunkan warga hutan.
Tetapi, hal itu tidak disetujui oleh kura-kura karena suara kicauannya sangat kecil sehingga tidak dapat membangunkan hewan hutan.