Sebagai petani, tanah merupakan sahabat sekaligus mitra kerja yang membantu petani untuk menghasilkan berbagai macam jenis sayur mayur, buah -- buahan dan sumber makanan pokok seperti padi. Tanah memiliki jasa besar terhadap kehidupan petani di dunia.
Namun, apakah para petani sudah memperlakukan tanah dengan baik? Atau sebaliknya perlakuan yang diberikan oleh petani justru membuat tanah mengalami penurunan kualitas sehingga akan berdampak buruk bagi petani.
Penggunaan pupuk kimia sintetik dan pestisida kimia sintetik dapat membuat tanah kaku dan kehilangan kesuburannya. Menurut Sharma dan Mitra (1991), penggunaan pupuk kimia sintetik membuat mikroorganisme tanah tidak dapat hidup sehingga dapat membuat produktivitas tanah menurun.
Selain itu, kegiatan pertanian konvensional sekarang membuat karbon di dalam tanah menguap sehingga membuat kadar karbon di atmosfer menjadi semakin tinggi. Dilansir dari Europe Commission (2021), peningkatan kadar karbon di atmosfer akan membuat efek rumah kaca semakin besar, dan ini tidak baik untuk kehidupan di Bumi. Dengan meningkatnya efek rumah kaca, perubahan iklim dunia akan semakin tidak terkendali.
Menurut Ray Archuleta (2022) yang merupakan seorang Soil Scientis dari United State Department of Agriculture (USDA) Natural Resources Conservation Service, seharusnya karbon dapat terus dipertahankan di dalam tanah agar kesuburan tanah tetap terjaga. Menurut Ray Archuleta, lahan pertanian seharusnya memiliki kondisi tanah yang baik, tidak hanya untuk pertanian namun juga untuk lingkungan.
Sektor pertanian dapat mencegah peningkatan efek rumah kaca, dengan cara memasukkan karbon dari atmosfer ke dalam tanah. Konsep ini dikenal dengan istilah Carbon Farming.
Carbon farming merupakan konsep pertanian yang bertujuan untuk membantu mencegah perubahan iklim di sektor pertanian. Carbon farming juga mengarah pada metode untuk menyerap karbon di udara/atmosfer dan menyalurkannya masuk ke dalam tanah melalui akar (Mcdonald et al., 2021).
Secara sederhana proses carbon farming yaitu menyerap karbon dan gas rumah kaca dari udara melalui daun, kemudian dengan berbagai macam metabolisme yang dilakukan oleh tanaman, karbon disalurkan dan dibuang ke dalam tanah menjadi soil organic carbon.
Kira -- kira apa saja manfaat dari konsep Carbon Farming ini? Dikutip dari Europe Commission (2021), carbon farming berpotensi untuk memberikan dampak terhadap iklim dengan berbagai manfaat namun juga terdapat resiko apabila tidak lakukan dengan hati -- hati.
Carbon farming memiliki beberapa manfaat bagi petani seperti kondisi air, kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan dapat meningkatkan kesejahteraan hewan ternak. Selain itu carbon farming juga memberikan peningkatan produktivitas, mengurangi biaya dan mempertahankan kondisi lahan yang subur.
Carbon farming berfokus pada manajemen kondisi karbon di atmosfer dan gas rumah kaca pada sektor pertanian yang bertujuan untuk menurunkan resiko perubahan iklim. Dengan memasukkan karbon dari atmosfer ke dalam tanah akan memberikan keuntungan tersendiri bagi lahan pertanian.