Mohon tunggu...
Ka Arbol
Ka Arbol Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Saya tahu bahwa saya tidak tahu itulah yang saya tahu"

_Musafir Cinta di Tepian_

Selanjutnya

Tutup

Love

"Ikutlah Aku"

25 Februari 2023   17:15 Diperbarui: 25 Februari 2023   17:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IKUTLAH AKU_Luk 7: 27-32

Saat menerima undangan, kita biasanya bertanya lebih dulu. Untuk tujuan apa undangan itu. Ke mana kita diundang. Dan sebagainya. Jika kita memperoleh jawaban, langkah kita pun akan ringan.

Membaca Injil hari ini, kita jangan berpikir seperti ini. Di sini, Lewi mengikuti undangan Yesus tanpa tahu maksudnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya di rumah pemungut cukai saat itu. Yang jelas, ia tidak berpikir panjang untuk mengikuti Yesus. Keputusannya berlangsung cepat. Dengan sigap, ia  meninggalkan tempat kerjanya. Dalam kisah Lewi, kita melihat reaksi yang cepat dalam menanggapi panggilan Yesus. Dalam hal ini, Lewi tak beda dengan murid-murid Yesus yang adalah penjala ikan. Tak berpikir panjang, mereka meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus.

Cara respons cepat seperti ini mungkin tidak biasa untuk zaman kita yang serba ditimbang-timbang. Dari ketidakbiasaan ini, Lewi mau memberi pesan kepada pendengarnya untuk menjadi biasa. Itulah sebabnya, ia mengajak semua yang hadir untuk makan bersama di rumahnya. Dengan kebersamaan makan ini, Lewi seolah-olah mau mengajak yang lainnya untuk berani memutuskan seperti dirinya.

Yesus tentu memilih Lewi bukan karna ia disukai oleh banyak orang. Sebaliknya, karena profesinya, Lewi dibenci banyak orang. Dengan nada benci, mereka mengejeknya sebagai pendosa besar. Nada mengejak ini juga datang dari para pemuka agama, saat Lewi mengajak Yesus dan orang banyak dalam jamuan makan di rumahnya.

Memang, sama-sama pemuka agama belum tentu sama dalam menilai orang lain. Orang Farisi boleh saja membenci si Lewi, tapi Yesus justru mencintainya. Karena cinta, Yesus memilih dan mengubah hidup si Lewi. Jika Lewi dibenci terus, ia tidak punya kesempatan untuk berubah. Dengan cinta, apalagi jadi pengikut Yesus, Lewi pasti akan berubah.

Dari kisah Lewi, kita belajar bahwa, menjadi baik tidak menjamin panggilan dari Yesus. Malahan, Yesus justru datang untuk memanggil para pendosa. Sebagai pendosa, lebih-lebih di masa puasa ini, kita dipanggil Yesus untuk bertobat.
                          Salve

             Ka. Arbol

Musafir cinta di Tepian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone