"My Writing is My Passion", yang artinya adalah "Tulisanku adalah Semangatku"
Istilah di atas adalah mengingatkan agar bagaimana kita "Menulis" menjadikannya sebagai semangat hidup, renjana ketika melewati lautan karya dengan pena-pena indah. Di dalam KBBI passion berarti kegemaran, gairah, keinginan besar, semangat, emosi, kemarahan dan kegemasan.Â
Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.
Kegiatan menulis memang bisa menjadi solusi pemecahan masalah. Tetapi, jika tidak hati-hati menulis bahkan bisa mendatangkan masalah. Ingat pepatah, jaga mulutmu karena ia Harimaumu. Demikian pula menulis, jaga penamu karena ia bisa juga menjadi Harimaumu.
Maka sebelum menulis diperlukan kecerdasan dalam menulis. Kembali ke NIAT apakah mau curhat, mengumbar aib, atau mau show off, Atau mau menyampaikan pesan yang mulia. Dan ketika menulis niatlah untuk memberi, menyebar manfaat kepada masyarakat luas.
Walaupun dengan menulis perasaan langsung plong. Ada yang menjadikannya sebagai tantangan, atau lebih MENJADIKAN MENULIS ITU SATU KEBUTUHAN, atau FOOD SUPLEMEN. Tapi dari hal itu semua, menulislah dengan niat yang baik maka akan membawa kita menjadi orang yang mulia. Inilah yang menjadi passion kita, hasrat untuk menulis.
Menulis versi Founder KBMN antara lain bisa traveling ke luar negeri, karena memang lomba bisa dapat duit dari gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden. Bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi.
Kemudian untuk menumbuhkan semangat menulis, mulailah satu tulisan lebih dulu kalau yang non fiksi bisa berkiblat pada buku  ajar atau buku karya ilmiah.
Sedangkan untuk fiksi. Kalimat pertama  atau istilahnya LEAD  dibuat semenarik mungkin. Bisa dengan kutipan, dialog  atau pertanyaan yang membuat  pembaca penasaran, dan tulisan ini penting dan perlu dikonsumsi.
Bagaimana agar tulisan memiliki takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal baik di dunia. Yang paling sederhana kita langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada, atau hal-hal yang paling dekat pada kehidupan kita. Kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. Dada menjadi lapang. Pikiran tenang dan masalah pun hilang.