Air memilki peranan yang sangat strategis dan harus tetap tersedia jumlahnya, sehingga dapat mendukung kelangsungan hidup manusia dan dapat melaksanakan pembangunan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Terpenuhinya air bersih di suatu masyarakat menjadi suatu acuan dalam menentukan apakah masyarakat di suatu desa sudah terpenuhi atau belum. Pada rantai kehidupan, air bersih adalah hal yang sangat dan tentunya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Berdasarkan permasalahan diatas, saya bersama tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melaksanakan kegiatan “sosialisasi tentang penting nya penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari” di Desa Bahandang tepatnya di Balai Desa Bahandang dengan sasaran yaitu kader-kader yang ada di Desa Bahandang, kegiatan ini berfokus pada penggunaan air bersih untuk memanfaatkan sumber daya alam (air bersih) sebagai solusi untuk meningkatkan pengetahuan terhadap air bersih bagi kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu aparat dan warga desa, terdapat beberapa keluhan tentang air bersih salah satu nya tidak adanya pamsimas. selama ini warga mendapatkan air bersih melalui air hujan dan menggunakan pompa air listrik di mana sumber airnya berasal dari sungai. Kemudian, untuk pembuatan pamsimas sendiri kurang adanya perhatian dari pemerintah terkait penyedian prasarana seperti pamsimas di Desa Bahandang.
warga Desa Bahandang menggunakan air bersih untuk keperluan hidup yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk mandi, memasak, dan mencuci. Faktor yang mempengaruhi peningkatan stunting adalah air bersih. Air bersih yang tercemar dapat menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan kasus stunting pada anak.
Kegiatan ini bertempat di Balai Desa Bahandang dengan melibatkan kader yang ada di Desa Bahandang. Kader yang terdapat di Desa Bahandang diantaranya kader posyandu lansia dan posyandu balita. Kemudian Sasaran output dari sosialisasi ini mampu memberikan pengetahuan lebih banyak terkait penggunaan air bersih bagi kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menggunakan metode ceramah interaksi. Bentuk kegiatan berupa metode interaksi langsung yang dilaksanakan dengan pemaparan dan penjelasan materi tentang stunting dan kebersihan lingkungan dengan materi utama yaitu air bersih, serta mengenalkan alternatif dalam menangani permasalahan air bersih di Desa Bahandang.
Selama kegiatan sosialisasi berlangsung, banyak hal yang dipertanyakan oleh kader-kader Desa Bahandang yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tentang penggunaan air bersih. Untuk itu, hal ini menjadi tantangan bagi penulis dalam meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan air bersih.