Mohon tunggu...
Nasywaa Alifah
Nasywaa Alifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedoteran Universitas Syiah Kuala

Bermain Badminton

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sindrom FOMO yang Berdampak Negatif bagi Pengguna Internet Bermasalah

3 Maret 2023   13:35 Diperbarui: 3 Maret 2023   13:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kehadiran smartphone yang berkembang pesat karena perkembangan zaman yang terus berlanjut dan tidak dapat di elakkan. Dengan bermacam-macam fitur canggih yang membuat masyarakat menjadi berlomba-lomba untuk mendapatkannya, dan bila sudah memilikinya maka semua berubah dan pastinya akan tetap narsis. Pada saat ini, smartphone menjadi salah satu barang yang wajib dibawa kemanapun kita pergi dan sangat berguna dalam semua aktivitas kita. Smartphone sangat membantu saat kita melakukan kegiatan seperti bekerja, belajar, mengabadikan momen yang berharga, dan berkomunikasi sesama individu. Saat ini smartphone juga salah satu menjadi hiburan, walaupun benda kecil yang berbentuk pipih, di dalamnya terdapat hiburan-hiburan yang diunggah pada beberapa aplikasi atau biasa yang disebut dengan sosial media.

Penggunaan internet mulai semakin mewabah, karena dengan penggunaan internet masyarakat bisa mengakses berbagai macam hal dengan mudah dan cepat. Internet banyak memberikan hal positif dalam aspek kehidupan masyarakat yang salah satunya, internet bisa memberikan platform untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan antar kerabat yang jauh maupun yang sudah lama tidak bertemu. Selain sisi positif dari internet tersebut, ada juga sisi negatif yang ditampilkan oleh internet. Internet dapat menimbulkan masalah jika tidak dibatasi dan tidak digunakan dengan baik.

Jaringan internet dapat menjadi hal yang positif jika berhubungan dengan bagian-bagian kehidupan manusia. Namun, internet bisa berdampak negatif bagi individu sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya secara psikologis, sosial, sekolah, dan pekerjaannya.

Pengguna internet yang bermasalah juga menimbulkan efek negatif bagi penggunanya. Efek ini juga berhubungan dengan mental seseorang yang terlalu berlebihan dalam menggunakan internet seperti mood, kecemasan yang berlebihan, menurunkan kepuasan hidup, menurunkan harga diri yang rendah, perubahan karakteristik kepribadian, dan mudah depresi yang berakibat terkena sindrom FoMO (fear of missing out). 

FOMO dapat mendorong individu agar selalu mencari tahu kegiatan orang lain melalui internet atau sosial media. Sehingga, individu tersebut tidak sadar bahwa ia telah membuang-buang waktu yang tidak berguna dan menggunakan internet secara berlebihan.

Sosial media yang sering dilakukan dengan keadaan online atau terhubung dengan jaringan internet membuat individu yang sering menggunakannya akan kecanduan, besar rasa keingin tahuannya dan selalu belum merasa puas untuk mencai terus fitur yang menarik pada situs-situs di dalamnya.  Kegiatan ini berawal dari kebiasaan yang dilakukan oleh individu selama waktu yang panjang sehingga ia merasa nyaman dengan mengakses media sosial. Banyak juga dari sebagian individu menggunakan media sosial untuk mengerjakan tugas yang dianggapnya sangat penting. Akan tetapi, beberapa notification dari media sosial akan mengganggu kegiatan yang sedang individu tersebut lakukan, dan secara tidak langsung ia akan tertarik membuka notif tersebut.

Menurut penelitian Beranuy, dkk (2013), salah satu jenis kecanduan media sosial yaitu saat melakukan hubungan pertemanan di media sosial, maka dapat berakibat individu tersebut akan susah untuk jauh dari handphone atau alat untuk berkomunikasi dengan teman onlinen-nya. Karena banyak individu yang menggunakan sosial media untuk mempertahankan hubungan pertemanannya melalui online. 

Fear of missing out (FoMO) juga dapat menjadi masalah bagi pengguna internet . Ketika  seseorang sedang menggunakan sosial media lalu merasa ketakutan dan kecemasan melihat sesuatu hal  yang terjadi kepada orang lain dikarenakan ia tidak terlibat dalam pengalaman menyenangkan yang dirasakan oleh orang terdekatnya, dan dia merasa takut dan merasa terabaikan oleh mereka karena ia tidak terlibat dalam peristiwa atau pengalaman tersebut. Mereka selalu berusaha untuk terus menjalin hubungan dalam berkomunikasi agar mereka selalu terhubung sehingga ia sejalan dengan keadaan di sekitarnya.

Munculnya FOMO menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian di kajian ini. Usia yang berpotensi terjadinya penyalahgunaan internet kurang lebih pada usia 16-35 tahun dengan kategori usia yang paling banyak menggunakan internet. walaupun masih banyak peneliti yang melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan kepribadian dengan penggunaan internet yang bermasalah.  Organisasi profesi psikologi melakukan survei FoMO pada remaja Australia yang menunjukkan bahwa remaja menggunakan internet kurang lebih 2 jam perhari. Dengan hasil survei ini menunjukkan bahwa remaja lebih memungkinkan mengalami sindrom FoMO.

Dengan artikel ini, kita bisa melihat apakah kita termasuk orang yang mengalami sindrom FoMO?. Bagi teman-teman yang merasa mengalami sindrom ini maka belajarlah untuk menggunakan smartphone dengan bijak. Ada beberapa cara untuk mengatasi sindrom FoMO:

  • Terapi Kognitif, yaitu terapi yang manjur bagi orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit kejiwaan (Morrison Et Al 2004).
  • Menggunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat. 
  • Love Yourself and  Self Apreciation.
  • Tidak terpengaruh dengan kehidupan orang lain yang merasa lebih baik dari kehidupannya.
  • Terjalinnya hubungan erat kekeluargaan dan kerabat jauh maupun dekat.

FoMO bukan penyakit akut tapi ditakuti,  Kesadaran betapa besar nya kesempatan hidup, kemampuan dalam berpikir  yang diberikan oleh Allah SWT  dengan cara bersyukur merupakan suatu hal yang indah untuk dijalani dalam kehidupan, karena dengan bersyukur bisa merasakan ketenangan dalam hidupnya. Pada dasarnya hidup itu ada pahit dan manisnya dan masyarakat lebih mengekspos kehidupan yang manisnya saja. Oleh karena itu, jangan pernah melihat kehidupan orang dari cover-nya saja tapi cari tahu juga keadaan hidupnya dari belakang kamera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone