Potensi pasar industri otomotif nasional masih sangat besar. Hal tersebut dapat dilihat melalui data penjualan kendaraan pada tahun 2022 lalu, Â saat dimana situasi ekonomi dalam negeri masih harus bergelut dengan dampak pandemi covid-19 serta berbagai pembatasan yang dilakukan. Namun hal itu tak berlaku untuk sektor ini.Â
Buktinya total kendaraan yang berhasil terjual dari pabrik ke para dealer justru tumbuh 8,98 persen, jumlahnya tidak kurang dari 105,35 ribu unit. Dan secara kumulatif pada tahuni itu, penjualan kendaraan roda empat naik  sebesar 18,14% (yoy).
Tak Cuma pasar domestik, untuk ekspor juga menunjukkan peningkatan. Dimana terjadi surplus enam tahun seara beruntun. Tercatat  sampai dengan tahun 2022 surplus sebesar 1,66 milyar USD.Â
Dengan gambaran menggembirakan tersebut semestinya pelaku industri ini melakukan penguatan serta meningkatkan kontribusinya untuk ekonomi nasional secara keseluruhan.Â
Salah satu sumbangan yang bisa dikembangkan dan sedang menjadi trend adalah kian membesarnya kecenderungan pasar kepada kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Apalagi pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem EV. Salah satunya penguatan pada aspek reguluasi. Itu terlihat dari keluarnya Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan serta mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.
Tujuan penguatan itu tak lain agar industri EC ini juga terlibat lebih jauh dalam program net zero emisi. Karena jika kendaraan listrik makin banyak menjamur di jalanan, diyakini  pencemaran lingkungannya semakin menurun.Â
"Sekaligus juga agar industri otomotif dalam negeri muncul di pasar global, atau setidaknya menjadi hub bagi EV yang ramah lingkungan," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam satu acara. Â Hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang industri EV, karena berdasarkan data dari Bloomberg, potensi permintaan EV di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga tahun 2040.