Mohon tunggu...
QSEYLA ALIYA_PWK_UNEJ
QSEYLA ALIYA_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

:3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelaksanaan Kontruksi Pembangunan Tol Trans Jawa Probolinggo - Banyuwangi

19 Maret 2023   22:07 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perencanaan suatu anggaran sangat diperlukan oleh sebuah negara. Di Indonesia sendiri perencanaan anggaran tersebut masuk ke dalam bagian APBN. APBN sendiri merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) ini merupakan rencana pengeluaran dan pendapatan negara di tahun yang akan datang yang lalu disangkutpautkan dengan rencana serta proyek dalam kurun waktu yang lama.

Dalam sebuah negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) ini merupakan rencana keuangan tahunan oleh pemerintah Negara Indonesia yang sudah disetujui oleh DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat ) . Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan selama satu tahun dimulai dari tanggal 1 Januari hingga akhir tahun tanggal 31 Desember ini berisi daftar anggaran yang berisi rencana penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh negara.

Isi dari APBN setiap tahunnya ditetapkan dalam suatu undang – undang negara. Hal ini dijabarkan melalui undang – undang negara Indonesia No 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara, yaitu Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR (Pasal 1, Ayat 7). Terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan (Pasal 11, Ayat 2). Meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember (Pasal 4). Ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang (Pasal 11 Ayat 1). Mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi (Pasal 3, Ayat 4).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN ini memiliki fungsi untuk perencanaan, pengawasan, otorisasi, ataupun alokasi. APBN ini juga digunakan untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan sebuah negara sebagai pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah agar pertumbuhan ekonomi negara berhasil dilaksanakan. Lalu APBN juga dilakukan sebagai jalir untuk meningkatkan pendapatan nasional dan menstabilkan perekonomian suatu negara.

Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) sebagai perencana yaitu sebagai pedoman bagi sebuah negara untuk merancang suatu kegiatan yang akan dilakukan pada tahun tersebut. Kemudian Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) sebagai pengawasan adalah untuk dijadikan pedoman untuk menilai apakah kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak pemerintah berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Lalu fungsi ketiga dari ANggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) adalah sebagai otorisasi yang memantau pengeluaran maupun pendapatan suatu negara menjadi bagian dari pertanggung jawaban terhadap rakyat juga. Fungsi terakhir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) yaitu fungsi alokasi. Anggaran negara ini harus ditujukan agar dapat mengurangi pemborosan serta pengangguran dari sumber daya, serta tidak lupa juga untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari perekonomian suatu negara.

Anggaran Pembangunan dan Pendapatan Negara ( APBN ) saat ini pemerintah gunakan untuk membangun salah satu jalan tol yang menghubungkan probolinggo dan Kabupaten Banyuwangi. Tahapan awal dari pembangunan jalan tol yang menghubungkan Probolinggo dan Banyuwangi sudah dimulai sejak tahun 2019 yang lalu. Pembangunan ruas tearkahir jalan tol di Jawa ini didanai oleh investor dari china yang tidak disebutkan siapa yang menyumbangkan serta konsorsium Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) sebesar kurang lebih 30 Triliun. Dengan penyelesaian rangkaian pembangunan Jalan Tol Trans Jawa ini maka akses pemudik akan tersambung dari ujung barat hingga ujung timur.

Pembangunan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi dibagi menjadi dua kali tahapan pembangunan, yaitu pada tahap pertama yg menghubungkan Probolinggo hingga ke Besuki sepanjang 49,68 km. Lalu pada tahap ke dua pembangunan jalan tol trans Jawa ini menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.

Pada tahap pertama pembangunan ini dibagi menjadi tiga bagian pengerjaan kontruksi. Pada bagian pertama yaitu daerah Gending hingga Kraksaan sejuah 12,88 km, disandingi dengan pembebasan lahan seluas 92,02%. Lalu pada bagian dua pembangunan tol trans jawa ini yaitu Kraksaan sampai Paiton sejauh 11,20 km disandingi dengan pembebasan lahan sebesar 89,67%. Dan bagian ketiga yaitu pembangunan Paiton hingga Besuki sejauh 25,60 km disandingin dengan pembebasan lahan sebesar 28,48%.

Pada tahap kedua pembangunan ini juga dibagi menjadi empat bagian pengerjaan kontruksi. Pada bagian pertama yaitu kelanjutan dari daerah bagian Besuki hingga Situbondo sejauh 42,3 km. Lalu pada bagian kedua dilanjutkan daerah bagian Situbondo hingga Asembagus sejauh 16,76 km dan dilanjut dengan bagian ke tiga yaitu Asembagus hingga Bajulmati sejauh 37,45 km. Pada bagian akhir ataupun pembangunan final tol Probolinggo – Bayuwangi yaitu dearah bagian Bajulmati hingga Ketapang Banyuwangi sejauh 29,21 km.

Pekerjaan bagian pertama daerah Gending hingga Kraksaan dikerjakan oleh kontraktor dari  PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO), lalu untuk pekerjaan pengawasan dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Virama Karya (Persero). Pada bagain kedua daerah bagian Kraksaan hingga Paiton dikerjakan oleh kontraktor dari PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, PT Nindya Karya KSO, lalu untuk pekerjaan pengawasan dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Multi PHI Beta. Sedangkan bagian terkahir dari pembanguna tol trans jawa derah bagian Paiton hingga Besuki dikerjakan oleh kontraktor dari PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (KSO). Untuk pekerjaan pengawasan dibagi menjadi 2 Paket, Paket 3A dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Eskapindo Matra sedangkan Paket 3B masih dalam tahap persiapan Pengadaan.

Dalam pembangunan jalan tol Probolinggo – Banyuwangi menurut PT Jasamarga Probolinggo – Banyuwangi selaku Badan Usaha Jalan Tol mengungkap jika ada beberapa kendala dalam pembangunan jalan tol. Yang pertama yaitu dana untuk alokasi pembebasan lahan, lalu yang kedua perubahan lalu lintas, dan yang terakhir yang biaya kontruksi pembangunnan. Awal anggaran yang diberikan untuk kontruksi pemabngunan jalan tol ini hanya sekitar 23,3 triliun saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone