Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jual Beli Donat Hitam

16 Maret 2023   09:13 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beni Khaerony dan Junedi. Dokpri

Junedi dan Teguh Jaguar. Dokpri
Junedi dan Teguh Jaguar. Dokpri

Kreatif

Usaha apapun bentuknya,apapun jenisnya kalau dilakukan secara sungguh-sungguh. Dipastikan bakal berhasil, tanpa harus terpaku pada untung besar. Karena besar dan kecil sebuah hasil, tergantung dari penafsiran masing-masing orang.

Dan usaha jual beli donat hitam atau ban bekas serta kerajinan berbahan ban bekas, bukanlah sebuah usaha yang menjijikan. Tetapi usaha yang menjanjikan. Sebab, pangsa pasarnya masih tinggi serta segmentasinya juga jelas.

Seperti yang dikatakan oleh Junedi (45) salah satu pelaku usaha jual beli ban bekas. Yang menilai, bahwa usaha jual beli ban bekas punya prospek cerah. Terutama kerajinan yang berbahan ban bekas, semisal Bak Sampah, Kursi, pot bunga maupun lainya. " Pelaku usaha jual beli ban mobil bekas seperti saya, setiap hari, harus dituntut untuk kreatif dan inovatif. Supaya bisa bertahan dari persaingan dan kemajuan jaman.". Kata bapak dari dua orang anak yang asli desa Kabunan Dukuhwaru Tegal.

Hal senada disampaikan Teguh Jaguar (35). Bahwa para usahawan yang bergelut di bidang jual beli ban bekas dan kerajinan berbahan ban bekas. Pasti memiliki semangat yang sama dalam memajukan usahanya. Istilahnya saling bantu saling ambil untung, tapi masih saling menguntungkan. " Pedoman usaha ban bekas adalah saling bantu membantu". Ucapnya singkat. 

Apa yang dikatakan Teguh dan Junedi pun diamini oleh Beni Khaerony (45) salah seorang pengusaha ban bekas sukses asal Desa Kabunan. Menurutnya, dalam diri para pelaku usaha jual beli ban. Biasnya sudah tertanam semangat pantang menyerah. Serta tidak ada kata menyerah, bahkan pepatah nasi sudah menjadi bubur pun. Dianggap angin lalu, karena nasi yang sudah menjadi bubur bagi mereka, bisa diubah menjadi sebuah berlian yang bernilai tinggi. Hanya dengan sedikit sentuhan rasa dan semangat saja.

"Kegagalan atau dalam pepatah nasi sudah menjadi bubur. Bagi kami cara medeskripsukanya berbeda. Sebab. Bagi kami tidak ada kata gagal." Urainya singkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Daftar Partner Kami
Antara News
Viva
Liputan 6
Kompasiana
OkeZone